Tuesday, November 6, 2012

Topeng


Suatu hari seorang teman bertanya pada saya. Saya lupa tepatnya bagaimana, tapi kira-kira seperti ini, “Ndo, pendapat lo tentang topeng gimana?”

Hmm…saya perlu berpikir cukup lama untuk menjawab itu. Bukan karena belum punya jawaban. Tapi saya mesti memutar otak bagaimana kawan saya itu dapat menerima jawaban saya.

“Topeng ya? Hmm…kebanyakan orang menilai memakai topeng itu ga baik, munafik, ga jadi diri sendiri. Tapi menurut gw pribadi, kita perlu memakai topeng.”

“Oh ya? Untuk apa?”

To protect ourselves. Memangnya lo mau menelanjangi diri lo yang sebenarnya bulat-bulat di depan orang yang belum benar-benar lo kenal? Kalo gitu, lo blunder namanya. Kita kan ga pernah tahu apa yang ada di pikiran orang. Di jaman sekarang, mudah aja nemuin orang yang tadinya kawan tiba-tiba bisa jadi lawan. Begitu dia tahu elo luar dalem, abis dah lo.”

“Maksud lo, ga jadi diri sendiri gitu?”

Nope. Gw rasa ga masalah kita memakai topeng selama topeng-topeng tersebut memang punya kita. Ibarat pakaian, lo pasti punya beberapa dan bakal lo pakai sesuai sama tempat yang bakal lo datangi, orang-orang yang lo temui asal lo tetep nyaman memakai topeng itu. Yang jadi masalah sekarang kan, banyak orang yang memakai topeng yang bukan miliknya. Itu yang bikin mereka ga jadi diri sendiri. Ketika memakai topeng itu kelihatan banget ga nyaman, kelihatan banget pura-puranya. Fake.”

“Jadi selamanya bakal pake topeng terus?”

“Diri gw yang sebenarnya hanya pantas untuk orang-orang yang memang benar-benar sayang sama gue. Yang menerima gue apa adanya. Gue baru akan benar-benar melepas topeng-topeng itu di depan mereka. Mereka berhak tahu tentang gue.”

“Masuk akal. Kalau bukan kita yang mulai melindungi diri kita sendiri siapa lagi.”

“Jaman sekarang ngeri coy. Atau kalau bukan masalah jaman nih ya, mungkin masalah umur. Di usia-usia kita sekarang, sedikit banget yang mau temenan sama kita pure tulus mau temenan. Banyakan ada maunya. Beda banget sama waktu kecil. Kita bebas telanjang bulat-bulat kasi tahu siapa diri kita, karena teman-teman kita yang memang tulus. Sekalipun ada yang ga suka, ya mereka terang-terangan musuhin. Ga usah pake topeng. Itulah makanya gue respek banget sama temen-temen SD gue,” kawan saya yang lain ikut menimpali.

Sounds so cynical, doesn't it? But really, all of my thoughts based on my expriences. Berdasarkan dari apa yang saya lihat selama ini, apa yang terjadi pada saya, pada orang-orang terdekat saya. World isn't a safe place, so grab some masks!


Saya harap, pembaca sekalian bisa membaca postingan ini dengan pikiran terbuka. Saya hanya mencoba melihat dari sudut pandang lain. Semoga bermanfaat :)


Dan ketika kau mulai engap dengan topeng-topengmu itu, maka kembalilah. Kembalilah pada Tuhanmu, pada mereka yang menyayangimu. Karena hanya mereka yang sanggup melihatmu seutuhnya.