Wednesday, March 9, 2011

ATOM

Gw punya misi yang mesti dijalankan di pesbuk gw. Apakah gerangan misi tersebut ? Tak lain tak bukan adalah nge-tag-in tulisan ini ke first love gw waktu SMA.

Tolol ? Mungkin. Tapi gw cuma pengen dia tau. Itu aja. Sama sekali ga menuntut dia untuk suka sama gw balik.

Gw posting tulisannya di sini.

Here we goooo !!!!

Ini cerita enam tahun lalu. Tentang seorang laki-laki yang sudah merenggut hati seorang gadis naïf yang baru pertama kali benar-benar jatuh cinta.



Ya, Atom. Aku sedang bercerita tentangmu.



Dengarkanlah, Baladewaku….



Bismillahirrahmanirrahim.



ATAS NAMA CINTA catatan ini kutulis. Kau bagiku adalah PERSEMBAHAN DARI SURGA bagi KIRANA yang sedang merana. KAMULAH SATU-SATUNYA yang mampu membuatku KANGEN. Tapi kemanakah RISALAH HATI ini mesti kualamatkan kalau ternyata cintaku sudah PUPUS sejak di permulaan?



Haruskah kusenandungkan LAGU CINTA sebagai pertanda CINTAku ini sudah GILA? Atau haruskah kau kubawa ke haribaan MAHAMERU demi mengikrarkan bahwa kaulah si SELIMUT HATI yang membuat jantung menderu-deru?



Tidak mungkin. Kau bisa main bola saja tidak. Jadi mana mungkin kau meniti ketinggian 3.000 meter lebih di atas permukaan laut.



Seperti halnya trigonometri yang tak bisa kauajarkan padaku. Ya kan, Atom?



Mungkin aku bisa memberimu sepiring ketoprak kesukaanmu.



Memang sedikit yang aku ketahui tentangmu. Bahkan jika bercerita tentangmu mungkin hanya butuh satu jam saja. Tapi satu jam itu adalah satu jam penuh senyum. Satu jam penuh pipi merona. Satu jam penuh kerinduan. Satu jam penuh cengiran kasmaran. Satu jam penuh sumringah. Satu jam penuh dengan mata yang berbinar. Satu jam penuh dengan namamu yang tak terkalkulasi.



Atomatomatomatomatomatomatomatom…



Tapi walaupun sampai membuat sajadahku lembab tiap malam oleh airmata. Walau sampai membuat keningku pening akibat sujud yang terlalu lama. Walau munajatku sarat dengan sebuah nama. Tak pernah sekalipun aku berpikir kita cocok sebagai DUA SEJOLI, wahai ARJUNA.



Cintaku murni hanya cinta. Titik. Tak sampai hati aku membayangkan kau jadi milikku.



Hei…aku sedang membicarakanmu! Perhatikan!



Kau bahkan tidak tahu kalau aku terisak-isak di tangga sekolah saat mengetahui kenyataan bahwa namamu tidak ada di kolom mana pun pada daftar peserta yang lolos SPMB tahun 2006.



Kau yang membuatku memilih jalan memutar ke arah kantin sekolah karena takut berpapasan denganmu. Kau yang membuatku betah berdiam lama-lama usai pulang sekolah padahal aku kelaparan setengah mati dan uang jajanku hanya tinggal untuk supir angkot nanti. Kau yang membuatku pergi ke konter hp jam sebelas malam hanya demi membeli pulsa untuk membalas pesanmu. Kau yang membuat jari-jariku bekerja simultan bersama hati menguntai aksara beraroma afeksi.



Kalau diperhatikan lagi, aku benar-benar tolol waktu itu. Mungkin itu yang namanya MISTIKUS CINTA.



Seperti yang John Lennon bilang lewat “Michelle” karena Paul Mccartney tak bisa meneruskan menulis lagu itu.



‘I Love You, I Love You, I Love You.’



Cintaku padamu tak akan cukup dilafalkan satu kali. Namun tetap saja tak bisa kuucapkan padamu.



Apa kau masih memperhatikan, Atom?



Yahh…Cintaku kepadamu bagaikan bola salju. Oh salah…itu Sule. Bukan aku. Tapi aneh juga mengapa Sule bilang cintanya bagaikan bola salju yang makin lama kian membesar? Cintaku konstan. Tak lebih besar ketika dekat dan tak lebih sedikit ketika jauh. Aku takut cintaku kepadamu melebihi cintaku pada Penciptamu. Aku ingin mencintaimu dengan benar.



Cintaku kepadamu bagaikan…bagaikan…nngg…aku tak tahu bagaikan apa. Maaf. Mungkin bagaikan cinta Ucrut pada Atom. Tapi itu kan aku sendiri?



Kau bahkan tidak tahu, kan kalau aku belum pernah jatuh cinta lagi seperti aku jatuh cinta padamu? Yah…kau mana tahu apa-apa tentangku.



Sudahlah. Sebaiknya kuhentikan ini. Daripada membuatmu semakin ngeri.



-Ucrut yang akan segera menjadi Angsa-

No comments:

Post a Comment