Setelah digembar-gemborkannya propaganda berani bermimipi
oleh Andrea Hirata atau Dhonny Dhirgantoro dalam novel-novel mereka, kini
banyak orang yang mulai berani bermimpi. Sungguh mimpi mereka demikian
besarnya, demikian mulianya. Saat ini. Setidaknya.
Namun, aku bertanya-tanya apakah mereka akan terus memeluk
mimpi-mimpi mereka itu jika suatu hari nanti mereka harus bersinggungan dengan
kenyataan? Sedang kau tidak cukup besar untuk menyeretnya mengikuti jalanmu. Pada
akhirnya, banyak dari mereka yang bertekuk lutut pada kenyataan. Menggadaikan mimpi-mimpi
demi keterlanjutan kehidupan raga. Sedang hati, tak tahu kabarnya. Mungkin
mati.
Kemudian mereka bertanya, ‘bagaimana denganmu? Memang kau
masih bisa hidup dengan ngotot mempertahankan mimpimu itu? Lihat sana,
kenyataan terlalu besar untuk kau hadapi. Realistis sajalah.”
Ah Kawan, ingin sekali kukatakan, yang sedang kau jalani itu
adalah kenyataan yang diciptakan orang lain. Mengapa tak kau ciptakan
kenyataanmu sendiri?
Maka, di sinilah aku, sedang menciptakan kenyataanku
sendiri.
No comments:
Post a Comment